IV.
Alat :
a.
Alat pelindung
diri :
1.)
Jas lap
2.)
Masker
3.)
Sarung tangan
4.)
Lemari asam
b.
Alat
kuantitatif (mengarah kejumlah/tetap) :
1.)
Neraca
(timbangan)
2.)
Neraca
analitik
3.)
Labu ukur
4.)
Gelas ukur
5.)
Pipet ukur
6.)
Pipet volume
7.)
Picnometer
8.)
Botol timbang
c.
Alat kualitatif
:
1.)
Erlenmewer
2.)
Beaker glass
(piala gelas)
3.)
Pipet tetes
4.)
Corong pisah
5.)
Corong gelas
6.)
Tabung reaksi
7.)
Rak reaksi
8.)
Penjepit
9.)
Kaki tiga
10.)
Bunsen
11.)
Kawat kasa
12.)
Hot plate
13.)
Segitiga
pengaman
14.)
Cawan porselen
15.)
Labu kjedhal
16.)
Pipet piler
17.)
Papan penetes
18.)
Cawan petri
19.)
Kaca arloji/Petridis
20.)
Kertas
perkamen
21.)
Kertas saring
22.)
Mortir dan
stamper
23.)
Buret:
a.)
Klem
b.)
Statif
V.
Bahan :
1.)
Kertas
2.)
Alat tulis
atau alat menggambar (pensil)
3.)
Pengapus
4.)
Penggaris dll
VI.
Prosedur/langkah
kerja:
1.
Mematuhi tata
tertib pratikum.
2. Persiapkan
diri menggunakan alat pelindung diri sebelum memasuki laboratorium hingga
praktikum selesai, dan tidak lupa untuk membawa peralatan tulis untuk mencatat.
3. Perhatikan dan
catat semua keterangan yang diberikan oleh dosen ketika pengenalan alat-alat
yang akan digunakan dalam praktikum.
4. Menggambarkan hasil pengamatan alat-alat laboratorium dan
menuliskan fungsi atau kegunaan pada tabel hasil pengamatan.
5.
Letakkan
kembali atau kembalikkan keasal alat-alat yang telah diamati.
VII.
Hasil
pengamatan:
No.
|
Nama Alat
|
|
Fungsi
|
1.
|
|
|
Untuk mengetahui berat suatu timbangan.
|
|
|
|
Sebagai
alat pengukur massa.
|
|
|
|
Untuk mengukur volume dengan volume tertentu.
|
|
|
|
Mengukur volume.
|
|
|
|
Mengambil larutan dengan
volume rendah (sampai 4 ml ).
|
|
|
|
Mengambil larutan dengan volume tertentu (5mL-50
mL).
|
|
|
|
Untuk menghitung massa jenis cairan/ larutan.
|
|
|
|
Untuk menimbang sample dan mengetahui bobot konstantanya.
|
|
|
|
untuk menampung filtrat hasil
penyaringan serta penampung titran pada proses titrasi dan memanaskan suatu
larutan.
|
|
Beaker
glass (piala gelas)
|
|
Untuk mengaduk, mencapur dan memanaskan cairan.
|
|
|
|
Untuk menambahkan larutan secara perlahan setetes demi setetes.
|
|
|
|
Untuk ekstarksi dua larutan yang tidak tercampur.
|
|
|
|
Memudahkan pada saat
memasukkan cairan ke dalam suatu wadah dengan mulut sempit, seperti : botol,
labu ukur, buret dan sebagainya.
|
|
|
|
mereaksikan zat
ataupun memanaskan zat kimia dalam ukuran yang sedikit.
|
|
|
|
Untuk menyimpan tabung reaksi.
|
|
|
|
Menjepit tabung reaksi yang sedang panas.
|
|
|
|
Sebagai tungku
pemanasan.
|
|
|
|
Pembakar atau pemanas zat.
|
|
|
|
|
|
|
|
Untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukkan.
|
|
|
|
|
|
|
|
Untuk mereaksikan zat dalam suhu tinggi, mengabungkan kertas saring,
menguraikan endapan dalam gravimetric sehingga menjadi bentuk stabil.
|
|
|
|
Untuk tempat destruksi sample.
|
|
|
|
Untuk mengeluarkan atau menyedot suatu cairan ke pipet.
|
|
|
|
Untuk reaksi kimia yang memerlukan zat sedikit/tetes.
|
|
|
|
Untuk penyelidikan tropi dan juga untuk
mengkultur bakteri, khamir, spora atau biji-bijian.
|
|
|
|
Menimbang zat yang terbentuk dalam
bentuk kristal.
|
|
|
|
Alas saat menimbang, pembungkus dll.
|
|
|
|
|
|
|
|
Untuk menghaluskan sample yang padat dengan stamper.
|
|
|
|
Menumbuk sample yang padat.
|
|
|
|
untuk meneteskan sejumlah reagen cair
dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada
eksperimen titrasi
|
|
|
|
Untuk menjepit
Erlenmeyer, dll.
|
|
|
|
Untuk menyangga buret dan klem.
|
VIII.
Pembahasan:
a.
Alat pelindung
diri:
1.)
Baju lap
Melindungi tubuh dari cairan kimia yang tumpah/terpercikkan dll.
2.)
Masker
Untuk mencegah terhirupnya suatu zat kimia yang akan masuk ketubuh dll.
3.)
Sarung tangan
Agar suatu zat tidak masuk kedalam tubuh melalui kulit.
4.)
Lemari asam
Lemari asam adalah tempat penyimpanan bahan-bahan
larutan kimia yang berbahaya.
b.
Alat
kuantitatif (mengarah kejumlah/tetap) :
1.)
Neraca
(timbangan)
Timbangan/neraca adalah alat
yang dipakai melakukan pengukuran berat suatu benda.
2.)
Neraca
analitik
Menimbang zat adalah fungsi neraca analitik, yang biasa digunakan
untuk mengetahui berat suatu zat.
3.)
Labu ukur
Labu ukur terbuat dari gelas, yang digunakan untuk membuat
larutan. Sering juga di pakai
dalam pengenceran.
4.)
Gelas ukur
Selain sebagai tempat larutan, gelas kimia juaga digunakan
untuk memanaskan
larutan.
5.)
Pipet ukur
pipet ukur memilki skala yang lebih kecil dari pipet volume. Pipet
ukur hanya memiliki skala sampai 4 ml.
6.)
Pipet volume
Pipet volume pada bagian tengahnya agak membesar. Digunakan
untuk mengambil larutan dengan skala 5 ml, 10 ml, 15
ml, sampai 50 ml.
7.)
Picnometer
Piknometer adalah suatu alat yang terbuat dari kaca, yang
digunakan untuk mengukur nilai densitas fluida.
8.)
Botol timbang
menyimpan bahan yang akan
ditimbang terutama untuk bahan cair dan pasta serta menyimpan sampel yang akan
dianalisa kadar air.
c.
Alat
kualitatif :
1.)
Erlenmewer
Erlenmeyer terbuat dari kaca,
bagian atasnya lebih keci. Erlenmeyer banyak digunakan sebagai tempat zat-zat
yang dititrasi. Selain itu, erlenmeyer juga biasa digunakan untuk memanaskan
larutan. Erlenmeyer mempunyai ukuran50 ml, 150 ml, hingga sampai 500 ml.
2.)
Beaker glass
(piala gelas)
Sebagai tempat larutan dan
dipakai untuk memanaskan larutan zat – zat kimia,menguatkan pelarut untuk
memekatkan. Terbuat dari kaca berukuran 50 ml, 100 ml, 150ml, 500 ml.
3.)
Pipet tetes
Pipet tetes digunakan untuk
mengambil larutan yang sedikit dan yang tidak memerlukan ketelitian
tinggi. Pipet tetes tidak mempunyai ukuran volume atau skala.
4.)
Corong pisah
Corong pisah adalah peralatan laboratorium yang digunakan
dalam ekstraksi cair-cair untuk memisahkan komponen-komponen dalam suatu
campuran antara dua fase pelarut dengan densitas berbeda yang tak campur. Corong
pemisah berbentuk kerucut yang ditutupi setengah bola. Ia mempunyai penyumbat
di atasnya dan keran di bawahnya.
5.)
Corong gelas
Corong umumnya terbuat dari
gelas. Corong digunakan untuk menyaring larutan ketempat mulut tabung yang
sempit. Dan juga dapat memisahkan endapan
dengan menggunakan kertas saring.
6.)
Tabung reaksi
Dalam pelaksanaanya, tabung
reaksi yang sudah berisi larutan dipanasi dengan api langsung atau tidak
langsung dengan menggunakan penjepit tabung
sebagai pegangannya.
7.)
Rak reaksi
Rak tabung digunakan sebagai
dudukan tabung reaksi agar zat kimia yang ada di dalam tabung reaksi tidak
tertumpah.
8.)
Penjepit
Penjepit tabung terbuat dari
kayu, gunanya untuk memegang tabung misalnya pada waktu pemanasan, mereaksikan
zat-zat yang merusak kulit, dan sebagainya.
9.)
Kaki tiga
Sebagai tungku untuk pemanasan,
berbentuk lingkaran, berkaki tiga, dan terbuat dari besi.
10.)
Bunsen
Untuk
membakar zat atau memanaskan larutan.
11.)
Kawat kasa
Sebagai
alat perata panas sehingga panas menyeluruh. Terbuat dari kawat besi.
12.)
Hot plate
Untuk
memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar.
13.)
Segitiga
pengaman
Sebagai
alat penopang wadah bahan – bahan yang akan dipanaskan. Terbuat dari besi.
14.)
Cawan porselen
Untuk mereaksikan zat dalam
suhu yang tinggi, mengabukan kertas saring, menyesuaikan endapan dalam
gravimetri sehingga menjadi bentuk yang stabil.
15.)
Labu kjedhal
Labu Kjeldahl adalah
suatu perangkat laboratorium yang berbentuk seperti labu ukur namun bagian
dasarnya berbentuk bulat sempurna sehingga labu Kjeldahl tidak dapat berdiri
dengan sendirinya. Oleh karena itu, beaker glass sering digunakan sebagai
penyanggah labu Kjeldahl.
16.)
Pipet piler
Untuk menghisap larutan yang akan dari
botol larutan. Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan karet pengisap yang
telah disambungkan pada pipet ukur.
17.)
Papan penetes
Tempat
menyipan zat yang di teteskan.
18.)
Cawan petri
Cawan Petri
atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat
dariplastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel. Cawan
Petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang
lebih besar merupakan tutupnya.
19.)
Kaca
arloji/Petridis
Kaca arloji digunakan sebagai
tempat untuk menimbang zat yang terbentuk dalam bentuk kristal. Contohnya
kaca arloji yang biasa di pakai dalam percobaan alum yang menghasilkan Kristal.
20.)
Kertas
perkamen
Alas
saat menimbang, pembungkus dll.
21.)
Kertas saring
Untuk menyaring larutan.
22.)
Mortir dan
stamper
Untuk menghaluskan sample yang padat.
23.)
Buret:
Buret biasanya dipakai dalam
proses titrasi. Buret berbentuk seperti pipa panjang yang memiliki kran.
24.)
Klem
Klem
terbuat dari besi yang digunakan dalam proses titrasi.
25.)
Statif
Sebagai penyangga buret yang kuat dan kokoh.
IX.
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa pada dasarnya alat-alat yang berada
di laboratorium kimia berbahan terbuat dari kaca. Selain itu, dengan hasil
pengamatan ini mahasiswa dapat mengenal alat-alat laboratorium kimia yang umum
digunakan serta mengetahui kegunaan serta cara mengaplikasikan alat-alat laboratorium tersebut.
X.
Daftar Pustaka:
http://see-around-theworld.blogspot.com/2011/11/laporan-analitik-pangan-pengenalan-alat.html